10/27/2010

Realita pelajaran sabar di Al Azhar

pagi yang susah untuk bangun dari tidur,karena sepertinya musim sudah mulai berganti dengan dingin. lebih nyaman dan enak bergelut dengan selimut, akan tetapi sesaat aku teringat klo visa tinggalku di mesir abis pada tanggal 29 bulan oktober ini. akupun bergegas ke hamam karena jam di hp-ku sudah menunjukkan 9.00 pagi. masih berfikir-fikir antara mandi dan gaknya karena airnyapun sudah dingin sekali, akhirnya dengan berat hati dan gemeteran aku siramkan air kekepalaku dl barulah keseluruh badan seakan gayungpun terasa mau jatuh menahan dinginnya air. g sampai 3 menit akupun menyudahi mandinya dan buru-buru memakai handuk serta mengelapnya sambil jingkrak2 mengusir rasa dingin.

setelah selesai mandi kemudian pakai baju dan celana yang entah sudah berapa hari aku memakainya sampai lupa hehehe aku berangkat ke kampus untuk minta surat rekomendasi perpanjangan visa namanya tashdiq, kertas kecil cuman seperempat kertas A4 tapi ampuhnya minta ampun ketika di bawa ke kantor imigrasi "mogama" para petugaspun otomatis tunduk dan langsung memberikan visa tinggal untuk setahun kedepan.

setelah sampai di kampus aku langsung menghadap ke bagian administrasi tingkat 3 qonun, tp malangnya aku disuruh nunggu 10 menit lg karena aku liat dia lg sibuk menyelesaikan pekerjannya. akupun keluar lagi dan jalan2 menunggu 10 menit sambil meliat kelas ternyata masih kosong karena dosen blm hadir dan masih pada ngobrol diluar kelas. setelah 10 menit akupun bergegas menuju ruang administrasi serta menyapa petugasnya dengan minta tashdiq, lagi-lagi aku disuruh menunggu 10 menit, betapa jengkelnya aku ini ketika diuji kesabaran seperti ini. memang kuliyah di al azhar harus kebal dengan semua ini, kesabaran menjadi pelajaran tersendiri ketika lagi berhadapan dengan petugas dan semua orang mesir yang wataknya sekeras fir'aun dan semaunya sendiri. setelah menunggu 10 menit lg aku datang dan berkata sama yg aku katakan waktu pertama kali masuk keruang administrasi, akupun membuka pintu dan berpas-pasan dengan petugasnya itu, aku mau masuk dan dia mau keluar dan ditanya minta apa kamu?aku jawab aku minta tashdiq, kemudia dia menoleh dan meminta ke petugas yg bukan jurusanku untuk membuatkan rekomendasi pembayaran tashdiq untukku, dengan berat hati diapun meng-iyakan petugasku tadi. alhamdulillah akhirnya aku dapat jg, pengantarnya dan akupun langsung menuju loket pembayaran akan tetapi lagi-lagi aku ditolak dan disuruh ke tempat yg satunya. bergegas karena waktupun sudah menunjukkan jam 11.00 siang akupun berjalan menuju loket yg ditunjukkan tadi, dan ternyata harus antri selama 15 menit aku baru bisa membayarnya. tidak mau bertele-tele akupun langsung ke petugas administrasiku dan minta tashdiq, alhamdulillah langsung dijawab dengan "tunggulah satu jam setengah lagi" gpp aku sudah sedikit lega karena memang hari ini target aku harus mendapatkan tashdiq.

sembari menunggu akupun sarapan dan kemudian aku sholat duhur dimasjid al azhar hingga pukul 12.30 aku baru keluar dari masjid dan langsung menuju ke tempat pengambilan rashdiq dan ternyata petugasnya blm mucul jg dan harus menunggu sambil aku cari-cari akhirnya ketemu jg sambil bilang "tunggu satu jam lg". menunggu dan terus menunggu dengan melatih kesabaran akupun menahan emosiku yang mulai bergejolak ingin marah-marah. sambil menunggu aku jalan-jalan dan membeli air minum karena setelah sarpan tadi aku tidak langsung minum karena keabisan air. alhamdulillah setelah satu jam berlalu petugas itupun datang dan membawa map yang berisikan tashdiq, seketika itupun puluhan orang berlari dan menggeromboli petugasnya. sambil marah-marah petugas itupun memanggil satu persatu nama-nama yang mengajukan tashdiq dan memberikannya, kurang dari panggilan ke-10 namaku sudah dipanggil dan akupun bergegas dan berdesak-desakan mengambil tashdiq tersebut seraya mengucapkan 'alhamdulillah akhirnya dapat juga"

pelajaran kesabaran yang tiada batas benar-benar ada di al azhar dan menjadi realita yang harus dijalani bagi setiap mahasiswa. karena kita yg butuh bukan al azhar yg butuh jadi mau tidak mau ya harus bersabar ketika berhadapan dengan para petugasnya, semoga urusan perpanjangan visaku besok berjalan dengan lancara. amien.

Tidak ada komentar: