4/24/2011

dilema kehidupan


3 hari sudah perasaanku tidak menentu, gundah dan gelisah karena banyak pikiran yang membayangiku. Satu sisi aku disibukkan oleh extrakulikuler bagaimana bermasyarakat sebagai ajang latihan ketika nanti aku hidup berkeluarga dan bermasyarakat, akan tetapi satu sisi laen berseberangan dengan apa yang menjadi kesibukanku, tatkala seseorang yg aku cintai dan pastinya aku sayangi ternyata tidak mengijinkan dengan aktifitasku itu.

Sungguh keadaan yang sangat dilematis dan aku diharuskan untuk menjaga dua perasaan yang berseberangan. Aku tidak boleh meninggalkan kegiatanku itu dan aku tidak boleh menyakiti calon istriku, suatu keadaan yang sangat sulit.

Tanpanya hariku sangatkah hampa seakan tiada lagi tawa yang menghiasi bibir dan raut mukaku. Aktifitaskupun semakin kacau tanpa dukungan darinya, sampai-sampai mandipun ikut terbelenggu. Keadaan yang sangat tidak nyaman dengan beban pikiran yang terus mengejarku supaya mendapat kabar darinya.

Hampir seharian ini tidak ada komunikasi dengannya karena pulsaku abis, membuatku sangat-sangat terpuruk dan terpukul. Belum lagi ditambah sms sindiran darinya yang membuat hatiku semakin terjepit. Bukan karena aku sombong atau tidak mencarinya akan tetapi aku lagi tidak punya pulsa sehingga aku tidak bisa membalas smsnya, padahal kemaren aku juga sudah berusaha menelponnya, berusaha meyakinkannya bahwa aku sangat membutuhkannya sebagai pengisi hatiku yang akan menghiasi hari-hariku nanti dengan canda guraunya.

Aku benci dengan keadaan ini, dimana keadaan yang membuatku sakit hati dan serba salah. Aku tau kalau yang aku lakuin adalah kurang tepat akan tetapi semua ini karena tanggung jawab yang membelitku dalam bermasyarakat, aku hanya ingin melakukan dan membantu temen yang aku pikir suatu hari nanti pasti berguna ketika sudah bermasyarakat. Saling tolong menolong satu sama lain sehingga bisa terwujud keadaan yang harmonis diantara keluarga. Sebenernya hanya itulah niatku, niat yang tulus dan berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, akan tetapi salah satu sisi aku malah menyakiti orang yang aku sayangi.

Semua masalah pasti ada jalan keluarnya, dan aku juga tahu jalannya kehidupan pasti banyak tantangan, semoga aku bisa menjalani dan menjalani tantangan itu bersama dia dan semoga dia benar-benar menjadi orang yang setia disampingku, selalu ada buat mendampingiku dikala susah dan senang, karena aku sangat menyayanginya.

Semoga dia tau apa yang aku rasakan selama ini, dan tidak terjadi salah paham karena aku hanya mencintainya.

4/14/2011

si lebai yang membuatku cemburu dan rindu

Lebai...

Setelah tiga hari kucing kesayangan alias si lebai kabur ketika dibawa jalan-jalan ke salah satu tempat yang jaraknya lumayan jauh kini akhirnya dia bisa kembali juga, padahal kemungkinan bisa kembalinya sangat kecil sekali karena jarak dan saat itu dia dinaikkan mobil.

Suatu keanehan dan keajaiban tersendiri dengan sekembalinya si lebai dan tidak bisa masuk akal sama sekali padahalkan dia tidak berakal. Mungkin naluri dan insting yang mengarahkan langkahnya atau bahkan mungkin petunjuk hatinya yang mengantarkan dia kerumah ketika dia tersesat kemaren.

Binatang yang aneh ini sangking lebainya terkadang bisa-bisa membuatku cemburu karena sangking akrabnya dengan ‘aiy’. Dengan sikap begonya dia yang sampai minta pangku, kemana aiy jalan dia ngikutin apalagi ketika ada kucing laen deketin aiy si lebai pasti marah. Sungguh binatang yang lebai dan aneh ketika dipanggilpun dia langsung lari dan mendekat.

Keakraban dan kemanjaan lebai ternyata menyayatkan rasa rindu ketika dia kemaren kabur dan menghilang karena ketakutan sewaktu dibawa jalan-jalan. Hari-hari yang biasanya penuh canda dengannya selama tiga hari kemaren sepi dan sunyi, apalagi suara manjanya yang selalu menarik perhatian untuk digoda-godain alias dimainin.

Akan tetapi hari ini ternyata dia pulang juga, entah dapet peta rumah dari mana alhamdulillah dia bisa jalan sampai rumah. Mungkin si lebai sudah kangen dan tak bisa jauh dari aiy dimana kecocokan dan perhatian aiy yang tinggi telah mengantarkan dia sampai dirumah kembali.

Suatu keadaan yang hampir mirip dengan hati dan pikiranku, rasa-rasanya aku tidak bisa jauh juga dengan aiy karena ketulusan hatinya telah meluluhkan ku, kesabaran dan perhatianya telah mengunci hatiku seakan dia bidadari utusan tuhan yang hanya dikirim untuku.