12/20/2008

Hari Jum'at yang Sedih


Ehm….

Terasa mendung dihatiku ini, baru bangun pagi sudah terasa lemes. Lemes dengan segala aktifitas, lemes dengan segala beban pikiran yang selalu membayangiku. Sebenernya aku merasa capek dengan semua ini, dengan semua yang telah dibebankan kepadaku, akan tetapi aku merasa tidak enak, aku masih menginginkan kesetiakawanan dan aku ingin selalu menjaga hubungan itu.

Aneh, pagi ini aku merasakan ada yang aneh diperasaan dan kondisi badanku, aku merasakan badanku lemes akan tetapi bukan karena kecapekkan setumpuk pekerjaan, yang membuatku aneh tiba-tiba merasakan badanku meriang, padahal tidak ada tanda-tanda sakit. Semuanya aneh… dan aku gak tau itu semua pertanda ada apa dengan diriku, ada apa yang akan terjadi padaku?

Terasa sulit melewati hari ini, aku merasakan berat sekali, tatkala pagi-pagi banget sudah di telpon dan dikabari bahwa ada HP yang hilang entah itu ketinggalan di tempat penginapan atau lupa naruhnya, akan tetapi perasaanku sudah mulai aneh, bukannya pagi2 sarapan sepotong roti tawar lengkap dengan coklat dan kejuanya, serta secangkir kopi susu yang setia menemaniku setiap pagi. Akan tetapi hari ini, pagi ini tentunya, aku malah di hebohkan dengan berita yang kurang mengenakkan. Aku sudah berusaha untuk menemukan hp yang ketinggalan tersebut dengan segala keterbatasanku dan juga temen-temenku, akan tetapi nihil, hp yang dicari gak juga urun ketemu, padahal sudah aku coba telpon hingga nyampe 10 kali. Aku merasa canggung dan g enaknya bukan maen, emang sih aku itu orangnya g enak-an, akan tetapi hari ini aku merasakan rasa itu dengan sangat, apa mungkin karena ini tugas dan tanggungjawab aku.

Ternyata…

Ya Allah..

Ada apa dengan semua ini? Aku tak sadar, aku bingung, aku heran, aku bener2 gak percaya dengan semua yang berjalan serangkaian kejadian di sore ini. Semuanya lewat seperti sudah terencana, mengalir bagaikan sebuah kejadian yang sudah terorganisir. Aku tertegun dan tak sadarkan diri ketika kuhitung lagi uang yang aku terima dari salah seorang tamu, yang pada awalny aku sungguh yakin, haduh ternyata beda…. Dengan kepala dingin aku langsung ngucapin :’ yaudah gpp deh’ dalam benakku aku coba untuk mengatakan kata-kata itu. Aku coba menghibur diri dengan kupalingkan pikiranku dari masalah itu, akan tetapi hatiku semakin menjadi sakit tatkala aku buka amplop yang didalamnya berisini ratusan dollar uang yang sudah menjadi tanggungjawab dan amanat bagiku, setelah aku hitung kembali dan ternyata kurang 30 USD, aku sudah g sadar dengan semua ini. Perasaan tentang masalah yang tadi sudah aku coba untuk aku lupakan, akan tetapi tiba2 ditambah lagi dengan masalah yang sama…..

Aku pengen marah… hatiku sakit… sakit banget…. Aku pengen maraaah… ada apa dengan semua ini? Ada apa dengan hari ini? Mengapa hari ini aku begini? Sederet pertanyaan muncul begitu saja, tanpa aku sadari. Huuuuuuuuuuuuuuufff… aku coba tairk nafas mencoba melegakan hati dan menaha emosi yang berkobar. Sebenernya aku pengen mara….h tapi pada siapa aku harus marah? Aaaaaaaaaaaaaaah…

Aku coba untuk bersabar dengan semua yang terjadi pada hari ini, dengan segala keterbatasan kesabaranku, alhamdulillah aku bias menahan emosi itu. Akan tetapi rasa yang terbesik tak urung juga pergi, entah sampai kapan kenangan ini akan menjamur dihaitku.

Aku hanya berharap semua ini akan ada hikmahnya yang bias aku ambil, dan aku hanya ingin itu, sebuah kesadaran yang akan tumbuh pada hati dan pikiranku, sehingga membuat aku menjadi dewasa denan semua ini, bias menjadikan sebuah perjalanan sejarah yang akan menuntunku kedalam bahtera masa depan yang penuh gemilang.

Bukan karena apa-apa aku menerima tanggungjawab ini semua, akan tetapi hanya karena Allah dan karena keinginan aku untuk menjalin hubungan yang baik, aku ingin menjadi seorang temen yang bias mengerti temen, dan aku ingin belajar itu.

Tidak ada komentar: