3 hari sudah perasaanku tidak menentu, gundah dan gelisah karena banyak pikiran yang membayangiku. Satu sisi aku disibukkan oleh extrakulikuler bagaimana bermasyarakat sebagai ajang latihan ketika nanti aku hidup berkeluarga dan bermasyarakat, akan tetapi satu sisi laen berseberangan dengan apa yang menjadi kesibukanku, tatkala seseorang yg aku cintai dan pastinya aku sayangi ternyata tidak mengijinkan dengan aktifitasku itu.
Sungguh keadaan yang sangat dilematis dan aku diharuskan untuk menjaga dua perasaan yang berseberangan. Aku tidak boleh meninggalkan kegiatanku itu dan aku tidak boleh menyakiti calon istriku, suatu keadaan yang sangat sulit.
Tanpanya hariku sangatkah hampa seakan tiada lagi tawa yang menghiasi bibir dan raut mukaku. Aktifitaskupun semakin kacau tanpa dukungan darinya, sampai-sampai mandipun ikut terbelenggu. Keadaan yang sangat tidak nyaman dengan beban pikiran yang terus mengejarku supaya mendapat kabar darinya.
Hampir seharian ini tidak ada komunikasi dengannya karena pulsaku abis, membuatku sangat-sangat terpuruk dan terpukul. Belum lagi ditambah sms sindiran darinya yang membuat hatiku semakin terjepit. Bukan karena aku sombong atau tidak mencarinya akan tetapi aku lagi tidak punya pulsa sehingga aku tidak bisa membalas smsnya, padahal kemaren aku juga sudah berusaha menelponnya, berusaha meyakinkannya bahwa aku sangat membutuhkannya sebagai pengisi hatiku yang akan menghiasi hari-hariku nanti dengan canda guraunya.
Aku benci dengan keadaan ini, dimana keadaan yang membuatku sakit hati dan serba salah. Aku tau kalau yang aku lakuin adalah kurang tepat akan tetapi semua ini karena tanggung jawab yang membelitku dalam bermasyarakat, aku hanya ingin melakukan dan membantu temen yang aku pikir suatu hari nanti pasti berguna ketika sudah bermasyarakat. Saling tolong menolong satu sama lain sehingga bisa terwujud keadaan yang harmonis diantara keluarga. Sebenernya hanya itulah niatku, niat yang tulus dan berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, akan tetapi salah satu sisi aku malah menyakiti orang yang aku sayangi.
Semua masalah pasti ada jalan keluarnya, dan aku juga tahu jalannya kehidupan pasti banyak tantangan, semoga aku bisa menjalani dan menjalani tantangan itu bersama dia dan semoga dia benar-benar menjadi orang yang setia disampingku, selalu ada buat mendampingiku dikala susah dan senang, karena aku sangat menyayanginya.
Semoga dia tau apa yang aku rasakan selama ini, dan tidak terjadi salah paham karena aku hanya mencintainya.